Profil Desa Sumberejo
Ketahui informasi secara rinci Desa Sumberejo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Sumberejo, Pabelan, Kab. Semarang. Menjelajahi potensi agraris sebagai sentra utama jambu kristal dan citra, serta keberhasilannya dalam mengembangkan model agrowisata petik buah yang memberdayakan ekonomi masyarakat lokal.
-
Sentra Jambu Kristal Utama
Merupakan pusat utama budidaya dan pemasok jambu kristal serta jambu citra berkualitas di Kabupaten Semarang, dengan perkebunan yang mendominasi lanskap desa.
-
Pelopor Agrowisata Petik Buah
Berhasil mengembangkan konsep pariwisata berbasis pertanian, di mana pengunjung dapat merasakan pengalaman memetik jambu langsung dari pohonnya.
-
Ekonomi Berbasis Komunitas Pekebun
Perekonomian desa digerakkan secara kolektif oleh para pekebun yang tergabung dalam kelompok tani, yang aktif dalam menjaga kualitas, pemasaran, dan inovasi.
Di hamparan subur wilayah Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, terbentang sebuah desa yang namanya identik dengan aroma manis dan kesegaran buah jambu. Desa Sumberejo, sebuah komunitas agraris yang dinamis, telah berhasil memantapkan dirinya sebagai salah satu sentra utama penghasil jambu kristal dan jambu citra paling terkemuka di Jawa Tengah. Lebih dari sekadar desa penghasil buah, Sumberejo merupakan contoh cemerlang bagaimana sebuah komoditas unggulan dapat bertransformasi menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan dan daya tarik agrowisata yang inovatif dan berkelanjutan.
Letak Geografis dan Kondisi Lahan yang Subur
Desa Sumberejo secara administratif terletak di Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Posisinya cukup strategis, tidak terlalu jauh dari jalur utama yang menghubungkan kota-kota penting seperti Salatiga dan Semarang, sehingga memberikan kemudahan akses untuk pemasaran hasil bumi. Wilayah desa ini didominasi oleh topografi dataran rendah hingga sedikit bergelombang dengan tanah aluvial yang subur, didukung oleh iklim yang ideal untuk kegiatan hortikultura, khususnya budidaya tanaman buah.Luas wilayah Desa Sumberejo tercatat sekitar 2,85 kilometer persegi (285 hektare). Hampir setiap jengkal lahan produktif di desa ini dimanfaatkan secara optimal untuk perkebunan jambu. Pemandangan kebun-kebun jambu yang terawat rapi dengan buah-buah yang dibungkus rapi menjadi lanskap utama yang menyambut siapa saja yang berkunjung ke desa ini.Adapun batas-batas wilayah Desa Sumberejo ialah sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bendungan.
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Giling.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Semowo.
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sukoharjo.
Ketersediaan sumber daya air yang cukup dari saluran irigasi dan sumur-sumur warga memastikan tanaman dapat berproduksi sepanjang tahun, menjadikan Sumberejo sebagai pemasok jambu yang konsisten bagi pasar regional.
Demografi dan Masyarakat Pekebun Modern
Berdasarkan data kependudukan terakhir, Desa Sumberejo dihuni oleh sekitar 4.250 jiwa. Dengan luas wilayah yang ada, maka tingkat kepadatan penduduknya tergolong cukup padat, yaitu sekitar 1.491 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan ini mencerminkan komunitas yang hidup dan produktif.Mayoritas penduduk Desa Sumberejo menggantungkan hidupnya sebagai pekebun jambu. Mereka bukanlah petani konvensional, melainkan dapat disebut sebagai masyarakat pekebun modern yang memiliki semangat kewirausahaan tinggi. Keahlian dalam budidaya jambu, mulai dari pembibitan, perawatan, pengendalian hama, hingga teknik panen, telah diwariskan dan terus dikembangkan dari generasi ke generasi. Keterbukaan terhadap inovasi dan teknologi pertanian menjadi salah satu kunci keberhasilan mereka dalam menjaga kualitas dan produktivitas. Generasi muda desa pun banyak yang memilih untuk melanjutkan usaha perkebunan ini, melihat prospek ekonomi yang cerah dan menjanjikan.
Jambu Kristal dan Citra sebagai Denyut Nadi Ekonomi
Perekonomian Desa Sumberejo secara fundamental digerakkan oleh komoditas jambu, terutama dua varietas unggulan: Jambu Kristal dan Jambu Citra. Jambu Kristal, dengan teksturnya yang renyah, rasanya yang manis dan jumlah biji yang minim, menjadi favorit konsumen untuk konsumsi langsung. Sementara itu, Jambu Citra diminati karena ukurannya yang besar, warnanya yang merah menarik, dan kandungan airnya yang melimpah.Rantai nilai ekonomi dari komoditas ini sangat terasa di desa. Aktivitas ekonomi tidak hanya berhenti pada proses budidaya. Banyak warga membuka kios-kios penjualan buah segar di sepanjang jalan desa, melayani pembeli yang datang langsung. Selain itu, para pekebun juga telah membangun jaringan pemasaran yang solid, memasok produk mereka ke pasar-pasar induk, supermarket, dan pedagang buah di berbagai kota besar.Peran Kelompok Tani (Poktan) di Desa Sumberejo sangat vital. Organisasi ini menjadi wadah bagi para pekebun untuk saling berbagi informasi, menerapkan standar budidaya yang baik (Good Agricultural Practices), melakukan pengendalian hama secara terpadu, dan sering kali melakukan penjualan secara kolektif untuk mendapatkan posisi tawar yang lebih baik.
Rintisan Agrowisata Petik Jambu Langsung dari Pohon
Menyadari potensi lebih dari sekadar menjual buah, masyarakat Desa Sumberejo dengan difasilitasi oleh pemerintah desa mulai merintis konsep agrowisata petik jambu. Model ini menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung, di mana mereka dapat masuk ke kebun, memilih, dan memetik sendiri buah jambu yang mereka inginkan langsung dari pohonnya. Pengalaman ini memberikan nilai tambah yang tidak didapatkan jika hanya membeli di pasar.Konsep agrowisata ini terbukti sangat efektif. Pengunjung, terutama keluarga dari perkotaan, antusias datang pada akhir pekan untuk menikmati suasana kebun yang asri sekaligus membawa pulang buah segar hasil petikan sendiri. Bagi para pekebun, model ini memberikan beberapa keuntungan. Pertama, harga jual buah di tingkat kebun bisa lebih tinggi dibandingkan dijual melalui tengkulak. Kedua, ini membuka peluang usaha turunan seperti penjualan bibit jambu unggul, olahan makanan berbahan dasar jambu (seperti jus, manisan, atau dodol), serta warung-warung kuliner.
Tantangan, Inovasi, dan Masa Depan Agribisnis
Meskipun telah meraih banyak keberhasilan, agribisnis jambu di Desa Sumberejo bukannya tanpa tantangan. Ketergantungan pada satu komoditas utama membuat desa ini rentan terhadap serangan hama spesifik, seperti lalat buah, dan fluktuasi harga pasar. Selain itu, untuk sektor agrowisata, diperlukan peningkatan infrastruktur penunjang seperti area parkir yang lebih luas, toilet yang representatif, dan promosi yang lebih gencar.Menghadapi hal ini, inovasi terus dilakukan. Beberapa pekebun mulai mencoba diversifikasi dengan menanam varietas jambu lain atau buah-buahan lain. Di sisi pengolahan, pengembangan produk turunan jambu yang memiliki daya simpan lebih lama terus dijajaki untuk menyerap hasil panen saat harga di pasar sedang turun. Visi ke depan Desa Sumberejo ialah memantapkan diri sebagai kawasan agropolitan berbasis jambu yang terintegrasi, di mana kegiatan budidaya, pengolahan, pemasaran, dan pariwisata berjalan sinergis dalam satu ekosistem yang saling menguatkan.
Penutup
Desa Sumberejo, Kecamatan Pabelan, telah menunjukkan kepada kita bagaimana fokus dan keseriusan dalam mengembangkan satu komoditas unggulan dapat mengangkat derajat ekonomi sebuah desa secara keseluruhan. Dari manisnya jambu kristal, lahir semangat kewirausahaan, inovasi agrowisata, dan kesejahteraan yang dirasakan bersama. Keberhasilan Sumberejo bukan hanya cerita tentang buah, melainkan tentang visi, kerja keras, dan kekuatan komunitas yang mampu mengubah kebun-kebun mereka menjadi sumber kehidupan sekaligus destinasi yang membanggakan.
